Automatic Transfer Switch ATS adalah perangkat otomatis yang secara cepat dan efisien memindahkan beban listrik dari sumber daya utama ke sumber daya cadangan saat terjadi gangguan atau kegagalan daya. Ketika listrik PLN padam, ATS akan mendeteksi gangguan tersebut dan mengirimkan sinyal untuk menghidupkan genset. Begitu tegangan dari genset stabil, ATS akan mengalihkan beban ke genset, sehingga aliran listrik ke instalasi tetap berjalan tanpa perlu campur tangan manusia.
Dengan keunggulan ini, ATS menjadi solusi andal dalam sistem kelistrikan, terutama bagi fasilitas yang tidak boleh mengalami downtime, seperti rumah sakit, data center, pabrik, atau sistem komunikasi penting. Tidak hanya memberikan kenyamanan, ATS juga berkontribusi pada keamanan dan efisiensi energi dalam sistem distribusi listrik.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai pengertian ATS, komponen-komponennya, jenis-jenis yang tersedia di pasaran, hingga tips memilih ATS yang tepat sesuai kebutuhan instalasi listrik Anda.
Gratis Konsultasi Sekarang!
Dapatkan solusi terbaik untuk kebutuhan Anda dengan konsultasi gratis dari tim ahli kami.
Daftar Isi
Pengertian Automatic Transfer Switch ATS

Automatic Transfer Switch ATS adalah sebuah perangkat listrik otomatis yang berfungsi untuk memindahkan sumber daya listrik dari sumber utama (biasanya PLN) ke sumber cadangan (biasanya genset) secara otomatis ketika terjadi gangguan atau pemadaman. Setelah pasokan listrik utama kembali normal, ATS juga secara otomatis akan mengalihkan kembali beban listrik dari genset ke PLN tanpa memerlukan intervensi manual.
ATS sangat vital dalam sistem kelistrikan yang membutuhkan keandalan tinggi, terutama pada sektor-sektor yang tidak boleh mengalami jeda suplai daya, seperti rumah sakit, pabrik, data center, fasilitas militer, dan gedung perkantoran. Kehadiran ATS memungkinkan transisi daya yang cepat dan aman, sehingga beban listrik seperti peralatan medis, komputer server, sistem pencahayaan, atau mesin produksi tetap beroperasi tanpa gangguan yang merugikan.
Secara umum, ATS terdiri dari beberapa komponen utama seperti kontaktor, controller (pengendali), sensor tegangan, dan sistem interlock yang dirancang untuk memastikan perpindahan sumber daya terjadi dengan aman dan sesuai kondisi kelistrikan yang berlaku. Fungsi utamanya bukan hanya sekadar “mengalihkan” daya, tapi juga memastikan bahwa perpindahan tersebut tidak menimbulkan lonjakan arus, gangguan harmonik, atau risiko korsleting.
Dalam dunia industri, penggunaan ATS juga bisa dikombinasikan dengan AMF (Automatic Main Failure), yaitu sistem yang mendeteksi kegagalan dari sumber utama dan secara otomatis menyalakan genset. Kombinasi ini sering dikenal sebagai sistem ATS-AMF, yang menjadi standar kelistrikan modern untuk backup power system.
Dengan memahami apa itu ATS, kita bisa menilai seberapa penting peran perangkat ini dalam menjaga kontinuitas dan stabilitas sistem kelistrikan dalam berbagai aplikasi.
Cara Kerja Automatic Transfer Switch ATS
Automatic Transfer Switch ATS bekerja berdasarkan prinsip deteksi tegangan dan pemindahan beban secara otomatis dari sumber utama (PLN) ke sumber cadangan (genset) saat terjadi gangguan listrik. Proses ini berlangsung dalam beberapa tahap yang terkoordinasi dengan cepat dan aman, tanpa membutuhkan intervensi manual.
1. Kondisi Normal (PLN Aktif)
Saat pasokan listrik dari PLN berjalan normal, Automatic Transfer Switch ATS menghubungkan beban (instalasi) langsung ke sumber utama. Pada saat ini, genset dalam kondisi siaga dan tidak aktif. ATS terus memantau kestabilan tegangan dan frekuensi dari sumber utama.
2. Terjadi Gangguan (PLN Padam)
Ketika ATS mendeteksi gangguan atau kehilangan tegangan dari PLN (misalnya pemadaman, tegangan drop, atau gangguan fasa), sistem segera mengaktifkan perintah ke genset melalui sinyal yang dikirim ke AMF (Automatic Main Failure). Genset akan mulai menyala secara otomatis.
3. Pemindahan ke Genset
Setelah genset menyala dan tegangan dari genset telah stabil (biasanya dalam beberapa detik), ATS akan melepaskan koneksi ke PLN dan mengalihkan beban ke genset. Proses ini berlangsung cepat, biasanya hanya dalam hitungan detik, sehingga gangguan listrik bisa diminimalkan.
4. Pemulihan Listrik PLN
Begitu listrik PLN kembali normal dan tegangan stabil terdeteksi, ATS akan menunggu beberapa saat (delay time) untuk memastikan kestabilan. Setelah itu, beban dikembalikan dari genset ke PLN, dan genset secara otomatis akan dimatikan setelah masa pendinginan selesai.
Siklus ini berlangsung tanpa perlu campur tangan teknisi atau operator. Itulah sebabnya ATS sangat ideal untuk instalasi yang memerlukan kontinuitas daya tanpa gangguan, seperti rumah sakit, pabrik, dan sistem keamanan digital.
Komponen-Komponen dalam Rangkaian ATS

Automatic Transfer Switch ATS terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja secara terpadu untuk menjamin perpindahan daya dari sumber utama ke sumber cadangan berlangsung aman, cepat, dan efisien. Masing-masing komponen memiliki fungsi spesifik yang saling mendukung dalam keseluruhan sistem.
1. Panel ATS
Panel ini adalah enclosure atau kotak pelindung yang menampung seluruh komponen pengendali ATS. Panel biasanya terbuat dari logam tahan panas dan dilengkapi dengan sistem pendingin atau ventilasi untuk menjaga suhu dalam batas aman.
2. Kontaktor atau Saklar Otomatis
Kontaktor adalah saklar elektromagnetik yang digunakan untuk menghubungkan dan memutus aliran listrik antara sumber daya dan beban. Dalam sistem ATS, terdapat dua kontaktor utama: satu untuk koneksi ke PLN, dan satu lagi untuk koneksi ke genset. ATS akan mengatur perpindahan daya antar keduanya sesuai kondisi listrik.
3. Modul Kontrol atau ATS Controller
Komponen ini merupakan “otak” dari ATS. Modul kontrol bertugas mendeteksi tegangan masuk, mengirim perintah penyalaan genset, menghitung delay time, dan mengatur logika perpindahan daya. Beberapa model controller modern bahkan sudah dilengkapi dengan layar digital, koneksi komunikasi, dan fitur monitoring jarak jauh.
4. Sensor Tegangan
Sensor ini digunakan untuk memantau kondisi tegangan dari kedua sumber (PLN dan genset). Jika sensor mendeteksi tegangan yang tidak stabil, maka modul kontrol akan memicu pemindahan sumber daya.
5. Timer Delay
Timer berfungsi mengatur jeda waktu saat perpindahan sumber daya, baik dari PLN ke genset maupun sebaliknya. Delay ini penting untuk memastikan tegangan sudah benar-benar stabil sebelum beban dialihkan.
6. Terminal dan Wiring
Seluruh komponen dalam panel ATS terhubung melalui sistem wiring dan terminal yang tersusun rapi. Penataan wiring yang baik penting untuk keamanan, keandalan, dan kemudahan saat perawatan atau perbaikan.
Jenis-Jenis Automatic Transfer Switch ATS
Automatic Transfer Switch ATS tersedia dalam berbagai jenis, masing-masing dirancang untuk kebutuhan dan kondisi sistem kelistrikan yang berbeda. Pemilihan jenis Automatic Transfer Switch ATS yang tepat akan memengaruhi keandalan sistem dan efisiensi transisi daya.
1. ATS Manual
Meski disebut ATS, versi manual memerlukan intervensi manusia untuk mengalihkan beban dari PLN ke genset. Jenis ini umumnya digunakan pada instalasi kecil dengan anggaran terbatas. Kelebihannya adalah sederhana dan murah, namun tidak cocok untuk beban kritis yang memerlukan respons otomatis.
2. ATS Otomatis (Fully Automatic)
Jenis inilah yang paling umum digunakan di industri dan fasilitas penting. Automatic Transfer Switch ATS otomatis mampu mendeteksi kegagalan daya secara real time, menghidupkan genset secara otomatis, dan mengalihkan beban tanpa perlu campur tangan operator. Setelah listrik PLN kembali stabil, ATS otomatis akan mengembalikan beban ke sumber utama dan mematikan genset.
3. Open Transition ATS
Dalam sistem ini, perpindahan daya terjadi setelah sumber lama benar-benar terputus, baru kemudian sumber baru dihubungkan. Metode ini aman dari risiko arus balik (backfeed), tetapi bisa menyebabkan jeda sesaat (interruption) dalam pasokan daya.
4. Closed Transition ATS
Jenis ini memungkinkan transisi tanpa pemutusan pasokan listrik, karena kedua sumber daya (PLN dan genset) terhubung sesaat secara bersamaan sebelum salah satu diputus. Biasanya digunakan pada sistem kritis yang tidak boleh mengalami downtime sama sekali. Diperlukan sinkronisasi yang sangat presisi.
5. Delayed Transition ATS
ATS jenis ini memutus koneksi dari sumber pertama, lalu memberikan jeda waktu sebelum menghubungkan ke sumber kedua. Biasanya digunakan pada sistem dengan beban motorik besar untuk menghindari lonjakan arus saat transisi.
6. Static Transfer Switch
Menggunakan teknologi solid-state (semikonduktor) untuk memindahkan daya secara instan tanpa bagian mekanis. Cocok untuk data center atau sistem kelistrikan yang memerlukan transisi dalam milidetik.
Keunggulan Menggunakan Automatic Transfer Switch ATS
Penggunaan Automatic Transfer Switch ATS dalam sistem kelistrikan memberikan berbagai keunggulan signifikan, baik dari segi keandalan, efisiensi, maupun keselamatan. Perangkat ini bukan hanya memudahkan proses pemindahan sumber daya, tetapi juga meningkatkan kualitas dan kontinuitas suplai listrik secara keseluruhan.
1. Respons Otomatis Tanpa Campur Tangan Manusia
Keunggulan utama ATS adalah kemampuannya merespons gangguan listrik secara otomatis. Begitu tegangan dari PLN hilang, ATS segera memberi perintah kepada genset untuk menyala dan mengalihkan beban listrik. Proses ini berjalan dalam hitungan detik tanpa perlu tindakan manual, sangat cocok untuk situasi darurat.
2. Mengurangi Downtime Operasional
Dengan perpindahan sumber daya yang cepat dan terjadwal, ATS membantu mencegah downtime pada peralatan penting. Ini sangat penting bagi fasilitas seperti rumah sakit, server data center, industri manufaktur, dan perkantoran yang sangat bergantung pada kelangsungan daya listrik.
3. Menjaga Keamanan Sistem Listrik
ATS dilengkapi dengan sensor dan pengaman yang dirancang untuk mencegah perpindahan sumber secara sembarangan. Ini melindungi peralatan dari lonjakan arus, tegangan tidak stabil, atau potensi kerusakan akibat proses switching yang salah.
4. Efisiensi Energi dan Operasional
Proses switching yang terkontrol dan terprogram memungkinkan manajemen energi yang lebih efisien. ATS juga dapat dikombinasikan dengan sistem otomatis lainnya seperti AMF untuk memaksimalkan efisiensi sistem cadangan daya.
5. Skalabilitas dan Integrasi
ATS tersedia dalam berbagai ukuran dan konfigurasi, sehingga dapat dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan proyek, baik skala kecil seperti rumah tinggal, hingga skala besar seperti pabrik dan pusat data.
Dengan semua keunggulan ini, tidak heran jika Automatic Transfer Switch ATS kini menjadi komponen wajib dalam sistem distribusi listrik modern yang andal dan cerdas.
Instalasi dan Perawatan Automatic Transfer Switch ATS
Agar Automatic Transfer Switch ATS dapat berfungsi dengan optimal dan aman, proses instalasi serta perawatannya harus dilakukan dengan benar dan sesuai standar kelistrikan. Instalasi yang tepat tidak hanya meningkatkan kinerja perangkat, tetapi juga meminimalkan risiko gangguan atau kerusakan pada sistem secara keseluruhan.
1. Persiapan Instalasi
Sebelum memasang ATS, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan analisa kebutuhan daya dan beban listrik yang akan dilayani. Pastikan kapasitas ATS sesuai dengan kapasitas genset dan beban yang akan dialihkan. Lokasi pemasangan juga harus diperhatikan—idealnya berada di ruang yang kering, berventilasi baik, dan terlindung dari kelembaban atau getaran berlebih.
2. Langkah-Langkah Pemasangan
Pemasangan ATS harus dilakukan oleh teknisi profesional atau kontraktor listrik berlisensi. Berikut langkah umumnya:
- Matikan semua sumber daya listrik sebelum instalasi.
- Pasang panel ATS pada tempat yang telah disiapkan.
- Hubungkan kabel dari sumber daya utama (PLN), genset, dan beban ke terminal yang sesuai.
- Integrasikan modul kontrol ATS dengan sistem AMF (jika digunakan).
- Uji sistem dengan mensimulasikan pemadaman untuk memastikan ATS bekerja dengan baik.
3. Tips Perawatan Berkala
Meskipun ATS dirancang untuk bekerja secara otomatis, pemeriksaan berkala tetap penting untuk menjaga performanya. Beberapa tips perawatan yang direkomendasikan:
- Lakukan inspeksi visual rutin untuk memastikan tidak ada kabel longgar atau komponen terbakar.
- Bersihkan bagian dalam panel dari debu atau serangga secara berkala.
- Uji fungsionalitas ATS minimal sebulan sekali dengan simulasi pemadaman.
- Pastikan semua komponen elektronik bekerja dengan baik dan tidak menunjukkan tanda keausan atau kerusakan.
4. Dokumentasi dan Catatan Servis
Selalu catat setiap proses instalasi, pengujian, dan perawatan dalam log buku atau sistem digital. Dokumentasi ini penting sebagai referensi jika terjadi gangguan atau saat dilakukan perbaikan di kemudian hari.
Aplikasi Automatic Transfer Switch ATS dalam Dunia Industri
Automatic Transfer Switch ATS memiliki peran krusial dalam berbagai sektor industri dan komersial. Penggunaan ATS memastikan suplai listrik tetap berjalan meskipun terjadi gangguan dari sumber utama, sehingga proses bisnis dan operasional tidak terganggu. Setiap sektor memiliki kebutuhan unik, dan ATS hadir sebagai solusi fleksibel yang dapat disesuaikan.
1. Pabrik dan Industri Manufaktur
Di sektor industri, downtime listrik bisa menyebabkan kerugian besar. Mesin-mesin produksi yang berhenti tiba-tiba berisiko rusak atau menghasilkan produk cacat. Dengan ATS, perpindahan daya ke genset dapat dilakukan secara otomatis dan cepat, menjaga kelangsungan proses produksi tanpa interupsi.
2. Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan
Rumah sakit sangat bergantung pada listrik untuk alat-alat medis, ruang operasi, laboratorium, hingga sistem HVAC. Kehilangan daya bahkan untuk beberapa detik bisa berisiko fatal. Oleh karena itu, ATS wajib digunakan dalam instalasi kelistrikan rumah sakit untuk memastikan sistem pendukung hidup tetap menyala saat PLN padam.
3. Data Center dan Infrastruktur IT
Server, sistem penyimpanan data, dan jaringan komunikasi memerlukan suplai daya konstan. ATS diintegrasikan dengan UPS dan genset untuk memastikan sistem tetap online 24 jam tanpa gangguan. Bahkan jenis ATS yang digunakan di sini umumnya berteknologi tinggi seperti Static Transfer Switch untuk menjamin zero downtime.
4. Gedung Perkantoran dan Komersial
Gedung bertingkat seperti perkantoran, mal, atau hotel menggunakan ATS untuk menjaga kenyamanan penghuni dan pengunjung. Sistem penerangan, lift, AC, dan sistem keamanan tetap aktif meskipun listrik dari PLN terputus.
5. Rumah Tinggal Skala Besar
Beberapa rumah tinggal dengan kebutuhan listrik tinggi, seperti rumah mewah atau hunian cerdas (smart home), juga sudah mulai menggunakan ATS untuk memastikan kenyamanan penghuni tetap terjaga saat terjadi pemadaman.
Tips Memilih Automatic Transfer Switch ATS yang Tepat
Memilih Automatic Transfer Switch ATS yang sesuai dengan kebutuhan sangat penting untuk menjamin keandalan sistem kelistrikan. Tidak semua ATS cocok untuk semua jenis instalasi, karena masing-masing memiliki karakteristik dan fitur teknis yang berbeda. Berikut beberapa tips yang bisa membantu Anda menentukan pilihan yang tepat.
1. Sesuaikan dengan Kapasitas Daya
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah kapasitas daya dari beban yang akan dilayani. Pastikan ATS memiliki rating arus (ampere) dan tegangan yang sesuai atau lebih tinggi dari total daya beban Anda. Untuk instalasi besar, perhitungkan juga faktor starting current dari mesin atau motor.
2. Periksa Kompatibilitas dengan Genset
ATS harus kompatibel dengan genset yang digunakan, baik dari sisi tegangan, frekuensi, maupun sistem starter-nya. Beberapa genset memiliki fitur khusus yang membutuhkan jenis ATS tertentu, terutama bila digabungkan dengan AMF dan sistem kontrol digital.
3. Pilih Jenis ATS yang Sesuai
Tentukan apakah Anda membutuhkan jenis open transition, closed transition, delayed transition, atau bahkan static transfer switch. Pilihan ini bergantung pada jenis beban dan seberapa penting kontinuitas daya dalam sistem Anda. Untuk beban sangat kritis, closed atau static transfer switch adalah pilihan ideal.
4. Pertimbangkan Fitur Tambahan
Beberapa ATS dilengkapi dengan fitur tambahan seperti pemantauan jarak jauh, touchscreen panel, komunikasi Modbus, atau konektivitas IoT. Jika Anda ingin kemudahan kontrol dan integrasi dengan sistem monitoring, fitur-fitur ini layak dipertimbangkan.
5. Gunakan Produk Bersertifikat dan Bergaransi
Pastikan ATS yang Anda pilih memiliki sertifikasi standar kelistrikan nasional/internasional (seperti IEC, UL, atau SNI). Selain itu, pilih produk dari merek terpercaya yang menyediakan garansi serta layanan purna jual yang baik.
6. Konsultasikan dengan Ahli Listrik
Jika Anda belum yakin dengan pilihan Anda, sebaiknya konsultasikan kebutuhan Anda kepada kontraktor listrik profesional. Mereka dapat membantu melakukan survey lokasi, perhitungan beban, hingga rekomendasi jenis dan kapasitas ATS yang paling sesuai.
Kesimpulan
Automatic Transfer Switch atau ATS merupakan solusi penting dalam sistem kelistrikan modern, khususnya untuk menjaga kontinuitas pasokan daya saat terjadi pemadaman dari sumber utama. Dengan kemampuan untuk beralih secara otomatis ke sumber cadangan seperti genset, ATS membantu mencegah gangguan operasional, kerugian produksi, bahkan potensi bahaya yang disebabkan oleh kehilangan daya mendadak.
Dari pembahasan sebelumnya, kita telah memahami bahwa ATS tidak hanya bekerja sebagai saklar otomatis, tetapi juga sebagai sistem cerdas yang melibatkan berbagai komponen seperti kontaktor, modul kontrol, sensor tegangan, dan timer delay. Jenis-jenis ATS seperti open transition, closed transition, dan static transfer switch memberikan pilihan fleksibel sesuai tingkat kritikalitas beban.
Penggunaan ATS sangat luas, mulai dari industri manufaktur, rumah sakit, data center, hingga rumah tinggal berskala besar. Untuk itu, pemilihan ATS tidak bisa sembarangan—harus disesuaikan dengan kapasitas beban, jenis genset, hingga fitur tambahan yang dibutuhkan. Produk ATS yang berkualitas dan pemasangan yang tepat oleh profesional adalah kunci sistem kelistrikan yang andal dan aman.
Dengan memahami cara kerja dan manfaat ATS, Anda dapat merancang sistem backup power yang optimal untuk kebutuhan Anda, baik skala kecil maupun besar. Jika Anda belum yakin dalam menentukan pilihan, konsultasikan dengan kontraktor listrik terpercaya agar sistem ATS yang dipasang benar-benar sesuai dan efisien.
Sedang Mencari Automatic Transfer Switch ATS?

Kami CV. Kanar Angkasa Electrical adalah perusahaan yang bergerak di bidang Panel Maker. Sejak didirikan pada tahun 2022, kami telah berdedikasi untuk menyediakan produk Panel Listrik dari skala kecil hingga besar dengan kualitas yang tinggi dan layanan yang terbaik untuk memenuhi beragam kebutuhan industri dan komersial.
Produk Kami:
Kami siap melayani konsultasi, penawaran harga, maupun kerja sama proyek di seluruh wilayah Indonesia. Silakan hubungi kami melalui informasi kontak di bawah ini atau isi formulir yang tersedia. Tim kami akan segera menghubungi Anda.
Kontak Kami:
- Email: kanarangkasaelectric@gmail.com
- Alamat:Jl. Sawahan Sarimulyo I No. 1. ID 60252
- Jam: 08:00 – 16:00. Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu.
- Telepon/Whatsapp: 082170252366
Gratis Konsultasi Sekarang!
Dapatkan solusi terbaik untuk kebutuhan Anda dengan konsultasi gratis dari tim ahli kami.
Galeri Kami:








* Powered by pesoros.com